Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 03:39:28【Tempat Makan】380 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(3)
Artikel Terkait
- BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG
- Timnas Indonesia seperti “singa yang tertidur”
- SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG setelah hasil lab positif bakteri
- Polres Banjar siapkan posko untuk siswa korban keracunan MBG
- SPPG Regional Kota Bengkulu: 68.950 siswa rasakan manfaat MBG
- Rekomendasi acara gratis untuk isi libur akhir pekan di Jakarta
- Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam
- Kolaborasi lintas sektor kunci keberhasilan MBG
- BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
- Menelaah tren "doom spending" Gen Z sebagai motor penggerak ekonomi
Resep Populer
Rekomendasi

Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia

Khofifah ajak peserta PKN II sukseskan program prioritas nasional

Pemkab OKU Selatan luncurkan Program MBG di Rantau Panjang

PBB Siap tingkatkan bantuan bagi warga Gaza usai gencatan senjata

Daftar makanan tinggi protein untuk bulking dan pembentukan Otot

Pimpinan MPR dukung penanganan krisis iklim jadi prioritas nasional

Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam

SPPG yang lalai terhadap kualitas makanan harus dibenahi